Syarah Hikam Bab 7, TERBUKANYA MATAHATI UNTUK MENERIMA MA’RIFATULLAH



 

اِذَا فَتَحَ لَكَ وِجْهَةً مِنَ التَّعَرُّفِ فَلَا تُبَلِ مَعَهَا اِنْ قَلَّ عَمَلُكَ فَاِنَّهُ مَا فَتَحَهَا لَكَ اِلَّا وَهُوَ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَرَّفَ اِلَيْكَ  اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ التَّعَرُّفَ هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ وَالأَعْمَالُ اَنْتَ مُهْدِيْهَا اِلَيْهِ , وَاَيْنَ مَا تُهْدِيْهِ اِلَيْهِ مِمَّا هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ


Apabila Allah berkehendak membukakan wijhah hatimu untuk menerima ma’rifat, maka tidak peduli lagi walau amalmu sedikit, karena sesungguhnya apabila Allah telah membukanya semata-mata karena Allah berkehendak memperkenalkan diri-Nya kepadamu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya ma’rifat itu didatangkan untukmu dan amalmu adalah bentuk persembahan untuk-Nya, maka mana yang lebih tinggi nilainya bagimu, apa yang datang darimu atau apa yang didatangkan kepadamu?.

Wijhah adalah buah ibadah seorang hamba.  Meski buah ibadah, wijhah semata hanya didatangkan Allah atas kehendak-Nya dan kepada yang dikehendaki-Nya, bukan sebab ilmu dan amal seorang hamba. Dengan wijhah seorang hamba dapat melaksanakan tawajjuh (menghadap dan wushul) kepadaNya hingga doa-doa dan permohonannya mendapatkan ijabah dari-Nya :

Allah Swt berfirman:
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Sesungguhnya aku menghadapkan hadapanku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan tidak menoleh kepada yang selain-Nya (hanifa) dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Tuhan". (QS. al-An’am; 6/79)

Dengan wijhah seorang hamba akan mendapatkan kemuliaan dan kedekatan di sisi Tuhannya: “Seorang terkemuka (mempunyai wijhah) di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”. (QS. Ali Imran; 45). Apabila pintu wijhah dalam hati sudah dibuka atau seorang hamba telah mendapatkan futuh ( terbukanya matahati), maka orang tersebut akan ber-ma’rifat dengan-Nya.

Ma’rifat artinya mengenal dan yang dimaksud adalah mengenal Allah Swt. (ma’rifatullah). Orang yang ma’rifatullah adalah orang yang kenal kepada Allah. Kenal nama-namaNya, sifat-sifatNya, kenal kepada kekuasaan dan pengaturan-Nya, kenal akhlak dan perbuatan-Nya. Mengenal baik secara rasional (teori ilmiah) maupun spiritual (perasaan dalam hati). Namun yang dimaksud ma’rifatullah dominan kepada kenal secara spiritualitas.

Seorang hamba yang ma’rifat adalah seorang hamba yang bertakwa kepada Tuhannya. Seorang hamba yang ma’rifat adalah seorang hamba sanggup berbuat benar dan tidak salah di hadapan Tuhannya. Karena ia tahu apa yang dikehendaki oleh Tuhannya untuk dirinya.

Semakin seorang hamba ber-ma’rifat kepada-Nya berarti menjadi semakin mencintai-Nya karena semakin mengenali dan merasakan kebaikan dan kasih sayang Allah kepada dirinya: “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”. (QS. Al- Qoshosh; 77)

Semakin seorang hamba mencintai Tuhannya berarti semakin mampu melaksanakan pengabdian yang hakiki. Karena hanya kepada yang dicintai, orang akan mampu melaksanakan pengabdian dengan benar. Ketika semakin mampu melaksanakan pengabdian hakiki berarti derajatnya di sisi Allah akan menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, orang yang paling ber-ma’rifat dan paling bertakwa dan paling mulia di sisi Allah adalah Rasulullah Saw. karena Beliaulah orang paling mencintai Allah dan dicintai oleh-Nya.

Untuk mencapai ma’rifatullah. Secara teori, seorang salik akan diperjalankan oleh tarbiyah Allah dengan dua cara:

1.   Kehendak dari atas ke bawah. Artinya, semata-mata atas kehendaknya, wijhah dalam hati—yang asalnya tertutup—dibuka oleh Allah. Hijab-hijab manusiawi yang menyelimuti matahati dihapuskan. Penutup pintu rahasia ketuhanan dibukakan. Seperti orang menyalakan lampu, yang asalnya gelap menjadi terang, yang asalnya tidak kenal menjadi kenal. Bagaikan mendung ketika sirna, matahari seakan berada di atas kepala. Karena Allah memang berkehendak mengenalkan diri kepada hamba-Nya, tidak dengan sebab yang lain, tidak dengan sebab amal ibadah yang sudah dikerjakan. Seorang hamba menjadi mengenal kepada-Nya semata-mata karena Allah adalah Dzat Yang Maujud;
قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
 “Katakanlah : "Allah-lah” kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.(QS. al-An’am; 6/91).

2.     Kehendak dari bawah kemudian ke atas. Artinya proses datangnya ma’rifatullah itu, terlebih dahulu seorang salik dikenalkan kepada makhluk-makhluk-Nya baru kemudian dikenalkan kepada Al-Khalik (penciptanya), Sebagaimana firman-Nya:

 إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. 2; 164)

Pengenalan seorang hamba kepada Sang Pencipta langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar serta kemanfaatan-kemanfaatan yang dapat dimanfaatkan bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Allah hidupkan bumi sesudah matinya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi.

Perhatian dan penelitian seorang hamba terhadap semua itu menghasilkan suatu kesimpulan, betapa Allah telah banyak berbuat baik kepada manusia, namun betapa pula banyak manusia yang tidak mengetahui, tidak menyadari bahkan ingkar dan kafir kapada-Nya. Hal tersebut menjadikan tumbuhnya rasa cinta yang mendalam kepada-Nya hingga mendorongnya untuk bertaubat dengan taubatan nasuha dan meningkatkan pengabdian kepada-Nya.

Ma’rifat pertama adalah ma’rifat yang langsung memancar dari hati dan ruh (rasa/spiritual) yang kemudian dipancarkan di dalam akal dan fikir (rasional ilmiah), hingga dapat teraktualisasikan melalui akhlak dan perbuatan. Karena seorang hamba telah terlebih dahulu dicintai Allah kemudian ia mencintainya. Ma’rifat pertama ini jauh lebih kuat dibandingkan ma’rifat yang kedua karena lebih hakiki. 

Ma’rifat yang kedua sesungguhnya ma’rifat hati (spiritualitas) juga, namun masuknya terlebih dahulu melalui akal dan fikir (rasionalitas). Pengenalan seorang hamba kepada kejadian-kejadian yang ada di bumi dan yang ada di langit menjadikannya mengenal kepada Sang Pencipta. Seperti orang mengenal tulis, akhirnya ingin mengenali penulisnya.

Meskipun jalan masuknya ma’rifat yang kedua ini melalui akal dan fikiran atau rasionalitas ke dalam rasa atau spiritualitas, namun demikian ketika sudah menduduki hati, masuknya ma’rifat hati tersebut semata-mata hanya atas kehendak Allah juga. Hanya saja kehendak yang terakhir itu didahului oleh kehendak-kehendak yang sebelumnya, sebagai proses untuk terjadinya hukum sebab dan akibat hingga seorang salik mendapatkan buah yang dipetik dari amal ibadah yang sudah dilakukan.

Masuknya ma’rifat hati itu bukan disebabkan adanya amal ibadah yang dilakukan, akan tetapi amal ibadah itulah yang dijadikan sebab untuk terpenuhi suatu proses pematangan ilmu dan amal hingga akhirnya sampai kepada akibat yang baik, yaitu pendewasaan akhlak mulia.

Amal ibadah adalah persembahan seorang hamba kepada Tuhannya sedangkan ma’rifat adalah pemberian dari-Nya, mana yang lebih tinggi nilainya? Oleh karenanya, apabila Allah berkehendak membukakan pintu wijhah hati seorang hamba untuk menerima Nur Ma’rifat, Allah tidak perduli walau hamba-Nya sedang lemah dan sedang sedikit amal ibadahnya.
Oleh Muhammad Luthfi Ghozali

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar, pesan, kritik atau saran untuk kami

Advertise